http://i560.photobucket.com/albums/ss44/erge32/EkaSidebar.gif

Semoga bermanfaat untuk kawan-kawanku n juga bagi publik,, :)

Guidance and Counseling Riska Ratna

Monday, 7 September 2015

INGATAN (MEMORY)




A.      Pengertian Ingatan
Ingatan merupakan alih bahasa dari memory. Ingatan adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Memori atau ingatan juga diartikan sebagai proses pada saat manusia mengodekan,menyimpan, dan menarik kembali informasi yang telah lampau (Feldman, 2011). Setiap bagian dari definisi ini (perekaman, penyimpanan dan penarikan kembali) merupakan proses- proses yang dapat dianalogikan dengan prinsip-prinsip kerja keyboards/ papan ketik komputer (perekaman),  hard drive (penyimpanan) dan software (perangkat lunak) yang mengakses informasi yang tersimpan untuk ditampilkan ke layar (penarikan kembali).

Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lampau. Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah dialami, pernah dipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwanya dan disimpan kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Ingatan merupakan kemampuan untuk menerima dan memasukkan (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialami (remembering).
Berikut ini ada beberapa pengertian ingatan (memory) yang dikemukan oleh para ahli diantaranya sebagai berikut:
1.      Slameto (2010)
Ingatan adalah penarikan kembali informasi yang pernah diperoleh sebelumnya.” Definisi ini masih sangat sederhana karena hanya menekankan pada kemampuan seseorang untuk memunculkan kembali informasi yang telah diperolehnya di masa lalu, dengan kata lain ingatan adalah memunculkan kembali pengalaman masa lalu.

2.      Chaplin (2002)
Memory (ingatan, daya ingatan): 1. Fungsi yang terlibat dalam mengenang atau mengalami lagi pengalaman masa lalu. 2. Keseluruhan pengalaman masa lampau yang dapat diingat kembali. 3. Satu pengalaman masa lalu yang khas”.  
3.      Syah (2004)
“Memori yang biasanya kita artikan sebagai ingatan itu sesungguhnya adalah fungsi mental yang menangkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan storage system, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di dalam otak manusia.”
4.      Fauzi (2004)
“Mengingat merupakan pengetahuan sekarang tentang pengalaman masa lampau Memori dalam pengertian ini lebih menekankan pada kemampuan kognitif seseorang, yaitu kemampuan untuk menyebutkan atau menghafal suatu kegiatan yang pernah dilakukan pada masa lalu”.
5.      Bruno (dalam Syah, 2004)
“Memori ialah proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang semuanya terpusat dalam otak”.
6.      Suryabrata (2010)
“Ingatan didefinisikan sebagai kecakapan untuk menerima, menyimpan, dan mereproduksi kesan-kesan”.  

B.       Teori dalam Ingatan
Berikut ini ada beberapa teori yang berkaitan dengan Ingatan/Memori, sebagai berikut:
1.       Teori Aus (Disuse theory)
Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti otot, memori kita baru kuat, bila dilatih terus-menerus. Sejak zaman yunani sampai sekarang, masih ada anggapan bahwa tugas guru adalah melatih ingatan muridnya. Selama sekolah orang hanya belajar mengingat. Lagi pula, tidak selalu waktu yang mengauskan memori. Sering terjadi, kita masi ingat pada peristiwa puluhan tahun yang lalu, tetapi lupa kejadian seminggu yang lalu.

2.       Teori interferensi (Interference theory)
Menurut teori ini, memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan pad meja lilin atau kanvas itu. Katakanlah, pad kanvas itu sudah terlukis hukum relativitas. Segara setelah itu, anda mencoba merekam hukum medan gabungan. Yang kedua akan menyebabkan terhapusnya rekaman yang pertama atau mengaburkannya. Ini disebut interferensi.

3.       Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Memory)
Secara singkat, teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pad sensory storge (gudang inderwi), kemudian masuk shor-term memory (STM, memori jangka pendek) lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-term memory (LTM, memori jangka panjang). Otak manusia dianalogikan dengan komputer.

C.      Jenis-Jenis Ingatan
Pada dasarnya ingatan adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Ingatan memberi manusia kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Secara umum terdapat lima (5) jenis ingatan, yaitu:
1.      Ingatan jangka pendek-SEGERA
Ingatan jangka pendek-SEGERA adalah tempat dalam otak yang menampung informasi baru yang masuk. Ingatan ini terletak di bagian depan otak yang disebut lobe depan cerebral korteks. Ingatan ini hanya dapat menangani tujuh bit informasi (plus atau minus 2) sebelum ingatan itu menyalurkan informasi ke memori kerja atau memori perantara. Jadi, informasi apapun yang kita terima pertama kali melalui panca indera kita akan masuk dalam ingatan jangka pendek-SEGERA ini.

2.      Ingatan jangka pendek-KERJA
Ingatan jangka pendek-KERJA dapat diandaikan seperti buku catatan yang terbuka di meja kerja kita. Informasi ditulis, dibaca, atau dicatat dalam ingatan ini. Yang terpenting, memori ini merupakan apa yang difokuskan saat ini.
  1. Ingatan jangka pendek-PERANTARA
Memori jangka pendek-PERANTARA adalah buku catatan yang diletakan di sudut ruangan. Kita dapat mengambilnya jika perlu, tetapi saat ini ingatan itu tidak penting. Ingatan jangka pendek-PERANTARA dapat kita umpamakan sebagai “recycle bin” atau tempat sampah dalam komputer, hanya bedanya komputer dapat mengkosongkannya akan tetapi ingatan kita akan selalu tersimpan.

  1. Ingatan jangka panjang-KERJA
Ingatan jangka panjang-KERJA adalah pengetahuan yang diperlukan sehari-hari. Kita perlu tahu dimana kita tinggal, berapa nomor telepon kita, dan sebagainya. Pada malam hari, ketika tidur, semua informasi jangka pendek dimasukan ke dalam ingatan jangka panjang. Akan menjadi ingatan apakah ingatan jangka pendek itu selanjutnya, apakah ingatan jangka panjang-KERJA, atau ingatan jangka panjang- ARSIP tergantung pada pertanyaan apakah informasi ini akan kita perlukan besok atau dalam waktu dekat? jika jawabannya Ya, maka informasi tersebut disimpan dalam ingatan jangka panjang-KERJA. Jika jawabannya tidak, maka informasi tersebut disimpan dalam ingatan jangka  panjang-ARSIP.



5.      Ingatan jangka panjang-ARSIP
Ingatan jangka panjang-ARSIP adalah pengetahuan yang tidak kita gunakan saat ini atau tidak akan digunakan untuk waktu lama. Ingatan yang disimpan makin lama tentunya semakin banyak sehingga banyak hal yang ditumpuk membuat ingatan yang pertama disimpan sulit diingat kembali. Seperti halnya barang-barang di gudang sebuah rumah, awalnya gudang itu kosong lalu kotak pertama diletakkan di sudut, kemudian kotak kedua di sudut yang lain, kemudian ditumpuk, lalu tambahkan hingga 1000 kotak. Kotak pertama tentu masih ada di sana, akan tetapi sulit untuk mengambilnya.

D.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ingatan
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses ingatan (ketika mengingat), baik ketika informasi itu datang, maupun ketika informasi itu disimpan, antara lain:
1.      Menganggap suatu informasi itu penting atau tidak penting.
Ini merupakan alasan paling umum mengapa informasi dilupakan. Kita hanya mengingat hal-hal yang menarik minat kita saja. Jika informasi itu tidak dianggap penting maka informasi itu tidak akan disimpan di dalam ingatan jangka panjang.

2.      Adanya gangguan
Suatu rangsangan lain yang muncul bersamaan dengan tahap pemrosesan ingatan, jika gangguan terjadi, upaya untuk kembali menampilkan ingatan akan menjadi gagal. Misalnya anda mengingat nomor telepon yang tidak pernah diketahui sebelumnya, ucapkan nomor tersebut beberapa kali sebelum disimpan dalam ingatan jangka pendek, kemudian mengobrollah sebentar dengan seseorang. Apakah Anda masih ingat dengan nomor telepon tadi setelah percakapan selesai? kemungkinan besar anda akan sulit untuk mengingatnya kembali.

3.      Kondisi psikologis
Kinerja ingatan kita akan mencapai puncak jika berada dalam tingkatan stress yang memadai. Namun, kinerja tersebut akan menurun jika stress menjadi berlebihan atau kronis. Salah satu aspek penting dalam mengingat sesuatu adalah perhatian dan fokus. Cobalah bayangkan bagaimana konsentrasi kita ketika merasa cemas. Dalam keadaan seperti itu kemungkinan besar kita akan membuat kesalahan, melupakan sesuatu, atau merasa bingung.

4.      Faktor fisik atau kesehatan
Beberapa penyakit memang mempengaruhi ingatan kita seperti Alzheimer (lupa pada hal-hal yang baru tetapi ingat pada hal-hal yang lama), amnesia, dan lain sebagainya. Selain itu kesehatan fisik kita juga mempengaruhi kemampuan kita dalam mengingat. Untuk itu asupan makanan yang bergizi menjadi penting dalam menjaga tubuh selalu dalam kesehatan  yang prima sehingga proses mengingat dapat dilakukan dengan baik.

5.      Kerapihan dalam menyimpan
Kerapihan dalam menyimpan berbagai informasi menjadi kunci apakah informasi itu tersimpan baik atau tidak. Untuk   menyimpan informasi dengan baik, kita dapat menggunakan metode mnemonik atau (metode mengingat).

E.       Proses dalam Mengingat
Dalam proses mengingat informasi ada 3 tahapan yaitu memasukkan informasi (encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage). Adapun  penjelasan ketiganya sebagai berikut:
1.      Tahap  Memasukkan (Encoding)
Proses Encoding (pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara mengubah menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang sesuai dengan peringkat yang ada pada organisme). Jadi encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori.

Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
a.       Tidak sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh inderanya dimasukkan dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya. Contoh konkritnya dapat kita lihat pada anak-anak yang umumnya menyimpan pengalaman yang tidak disengaja, misalnya bahwa ia akan mendapat apa yang diinginkan jika ia menangis keras-keras sambil berguling-guling.
b.      Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan ke dalam ingatannya. Contohnya kita sebagai mahasiswa, dimana dengan sengaja kita memasukkan segala hal yang dipelajarinya di perguruan tinggi.

2.      Tahap Menyimpan (Storage)
Tahap kedua dari ingatan adalah mengenai penyimpanan (penyimpanan terhadap apa yang telah diproses dalam encoding, apa yang dipelajari atau apa yang dipersepsi). Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan. Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal yang penting yang dapat dicatat, yaitu mengenai interval atau waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali.



Masalah interval dapat dibedakan atas lama interval dan isi interval:
a.       Lama interval, yaitu berkaitan dengan lamanya waktu pemasukan bahan (act of remembering). Lama interval berkaitan dengan kekuatan retensi. Makin lama intervalnya, makin kurang kuat retensinya, atau dengan kata lain kekuatan retensinya menurun.
b.      Isi interval, yaitu berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang terdapat atau mengisi interval. Aktivitas-aktivitas yang mengisi interval akan merusak atau mengganggu memory traces, sehingga kemungkinan individu akan mengalami kelupaan.
Atas dasar lama interval dan isi interval, hal tersebut merupakan sumber atau dasar berpijak dari teori-teori mengenai kelupaan.
3.      Tahap Menimbulkan Kembali (Retrival)
Tahap ketiga ingatan adalah berkaitan dengan menimbulkan kembali hal-hal yang disimpan dalam ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan “Belajar dari Pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi saat ini juga.

Menimbulkan kembali ingatan yang sudah disimpan dapat menggunakan cara:
a.       Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajari di masa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang yang dimaksud.
b.      Recognize, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang saat ia berjumpa dengan orang yang bersangkutan.
c.       Redintegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks. Proses mengingat reintegrative terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama, misalnya Siti Nurbaya (tokoh sinetron), maka akan teringat banyak hal dari tokoh tersebut karena orang tersebut telah menontonnya berkali-kali.

F.       Metode dalam Ingatan
Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ingatan dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.      Metode dengan melihat waktu atau usaha belajar (the learning time method)
Metode ini merupakan metode penelitian ingatan dengan melihat sejauh mana waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk dapat menguasai materi yang dipelajari dengan baik, seperti dapat mengingat kembali materi tersebut tanpa kesalahan. Misalnya seseorang yang disuruh mempelajari suatu syair lagu dan orang tersebut harus menimbulkan kembali syair tanpa ada kesalahan. Bila kriteria ini telah terpenuhi, maka diukur waktu yang diperlukan hingga mencapai kriteria tersebut. Individu yang satu lebih cepat daripada individu yang lain, tetapi ada pula yang lambat. Hal tersebut menunjukkan bahwa waktu atau usaha yang dibutuhkan oleh seseorang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan masing-masing.

2.      Metode belajar kembali (the relearning method)
Metode ini merupakan metode yang berbentuk dimana suatu individu disuruh mempelajari kembali materi yang telah dipelajari sampai pada suatu kriteria tertentu. Dalam relearning, untuk mempelajari materi yang sama untuk kedua kalinya membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat dibanding dengan pertemuan pertama. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin sering dipelajari, semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk mempelajarinya, dan semakin banyak materi yang dapat diingat dengan baik, dan makin sedikit materi yang dilupakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses relearning ada waktu yang dihemat untuk disimpan. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan metode saving method.

3.      Metode rekonstruksi
Metode ini menugaskan individu untuk mengkronstruksi kembali materi yang telah diberikan kepadanya. Dalam mengkonstruksi kembali dapat diketahui waktu yang digunakan, kesalahan-kesalahan yang diperbuat, sampai pada kriteria tertentu. Contohnya seperti bermain puzzle.

4.      Metode mengenali kembali (recognition)
Dalam metode ini penelitian dalam memori ditekankan pada recognition (mengenal kembali). Jadi subjek diminta untuk mempelajari materi kemudian materi tadi disajikan ulang dengan penyertaan materi lain. Adanya materi lain untuk mentes subjek apakah ia mampu mengenal kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya diantara materi-materi lain yang disajikan.

5.      Metode mengingat kembali
Dalam metode ini yang ditekankan adalah proses recall (mengingat kembali) terhadap apa yangtelah dipelajari sebelumnya. Misalnya pada tes yang berbentuk essai atau pada tugas-tugas pengarang dimana subjek diminta untuk mengingat kembali peristiwa atau pengalaman yang dialaminya.

6.      Metode asosiasi berpasangan
Metode ini mengambil bentuk subjek disuruh mempelajari materi secara berpasang-pasangan. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan  mengingat apa yang telah dipelajarinya, maka dalam evaluasi, salah satu pasangan digunakan sebagai stimulus, dan subjek disuruh menampilkan kembali (baik recall maupun recognition).

G.      Strategi Meningkatkan Kinerja Ingatan
Secara garis besar daya mengingat atau kapasitas ingatan setiap orang dapat ditingkatkan, paling sedikit penggunaannya dapat dioptimalkan melalui latihan-latihan dan strategi-strategi tertentu. Adapun strategi dan teknik untuk membantu meningkatkan kinerja ingatan seseorang diantaranya yaitu:
1.      Imajeri Visual
Imajeri visual yaitu gambaran mengenai sesuatu di dalam pikiran. Misalnya, mengingat kata kerbau, maka orang dapat membayangkan di dalam pikirannya mengenai gambar kerbau di buku atau seekor kerbau berada ditengah sawah. Dengan mengingat suatu peristiwa, orang dapat melakukannya dengan membayangkan kembali peristiwa itu di dalam pikirannya.

2.      Organisasi
Mengorganisasikan informasi sehingga membentuk suatu tatanan atau pola tertentu, misalnya berupa serial atau hirarki. Organisasi serial dapat dipergunakan ketika seseorang harus mengingat banyak kejadian. Ia dapat menyusun secara urutan kejadian-kejadian itu sesuai dengan waktu kejadian, dari yang sudah lama sampai yang baru terjadi, atau sebaliknya.

3.      Mediasi
Menggunakan mediasi atau perantara. Cara ini dilakukan dengan menambahkan kata-kata atau gambar-gambar di dalam materi yang akan diingat. Misalnya kata cerdas, agar lebih mudah mengingat artinya maka seseorang dapat menambahkan kata tersebut dengan solusi cerdas atau orang cerdas. Selain itu, mediasi juga dapat dilakukan dengan membuat singkatan.

4.      Simbol
Mengganti simbol terhadap objek yang ingin diingat, misalnya mengganti simbol huruf dengan angka atau sebaliknya.