http://i560.photobucket.com/albums/ss44/erge32/EkaSidebar.gif

Semoga bermanfaat untuk kawan-kawanku n juga bagi publik,, :)

Guidance and Counseling Riska Ratna

Thursday 10 October 2013

UNSUR-UNSUR KEHIDUPAN KELOMPOK DAN UPAYA PENGEMBANGANNYA



Prayitno (1995: 27) menggemukakan bahwa ada tiga komponen penting dalam kelompok yaitu :
1.        Suasana kelompok
Suasana kelompok yaitu antarhubungan dari semua orang yang terlibat dalam kelompok, dapat merupakan wahana dimana masing-masing anggota kelompok itu (secara perorangan) dapat memanfaatkan semua informasi, tanggapan, dan berbagai reaksi dari anggota kelompok lainnya untuk kepentingan dirinya yang bersangkut paut dengan pengembangan diri anggota kelompok yang bersangkutan.
Para ahli menyebut lima hal yang hendaknya diperhatikan dalam menilai apakah kehidupan sebuah kelompok adalah baik atau kurang baik, kelima hal tersebut adalah:
a)      Saling terjalinnya hubungan yang baik antar anggota kelompok
Dalam saling hubungan yang dinamis antar anggota kelompok, masing-masing anggota itu berkepentingan untuk bergulat dengan suasana antarhubungan itu sendiri, khususnya suasana perasaan yang tumbuh dalam kelompok itu. Suasana perasaan itu meliputi baik rasa diterima atau ditolak, rasa cinta dan benci, rasa berani dan takut, dan sebagainya yang semuanya itu menyangkut sikap, reaksi dan tanggapan para anggota yang berdasarkan keterlibatan dalam saling hubungan mereka dalam kelompok.
b)      Tercapainya tujuan bersama
Tujuan bersama adalah pusat dari kegiatan/kehidupan kelompok. Dalam “kelompok tugas” tujuan bersama kelompok jelas, yaitu menjalankan tugas yang dibebankan kepada kelompok itu. Dalam hal ini semua anggota kelompok memusatkan dirinya untuk tujuan itu. Dalam “kelompok bebas” tujuan bersama pada mulanya kabur, dan justru kelompok itu sendirilah yang harus menetapkan tujuan yang akan mereka capai. Pada umumnya tujuan bersama dalam “kelompok bebas” ialah pengembangan pribadi masing-masing anggota kelompok.
c)      Hubungan langsung antara besarnya kelompok dan sifat kehidupan kelompok
Dalam hal ini ada beberapa jenis kelompok menurut jumlah anggotanya, misalnya kelompok dua, kelompok tiga, kelompok 4-8, kelompok 8-30. Kelompok dua, yaitu kelompok yang anggotanya hanya dua orang. Kelompok ini adalah kelompok yang paling ideal untuk terciptanya keakraban yang paling tinggi, tetapi bahayanya kemungkinan timbulnya pertentangan/pertengkaran diantara mereka berdua. Kelompok tiga, yaitu kelompok yang terdiri dari tiga orang. Dinamika saling hubungan segitiga mungkin dapat tumbuh dengan baik, tetapi bahayanya ialah jika salah seorang anggota menjadi terasing jika 2 anggota lain membuat “persekutuan”. Kelompok 4-8 orang adalah kelompok yang besarnya sedang yang dapat diselenggarakan dalam rangka bimbingan dan konseling. Kelompok sedang ini dapat memilih pemimpinnya sendiri atau setidak-tidaknya dapat menentukan aturan tertentu sebagai pegangan bagi kegiatan seluruh anggota. Kelompok yang sedang besarnya ini biasanya mudah dikendalikan. Kelompok 8-30 orang merupakan kelompok yang baik untuk tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Namun kelompok itu kurang efektif untuk menciptakan keakraban sosial dalam waktu yang singkat.
d)     Itikad dan sikap para anggota kelompok
Itikad baik, dalam arti tidak mau menang sendiri, tidak sekedar menanggapi atau menyerang pendapat orang lain, dan sebagainya sangat penting. Sikap para anggota yang dimaksud adalah bahwa setiap anggota dapat memberikan waktu dan kesempatan kepada anggota lain untuk mengemukakan pendapatnya secara leluasa.
e)      Kemandirian
Kemandirian merupakan unsur yang amat penting menyangkut anggota kelompok. Dalam kemandiriannya itu masing-masing anggota kelompok tidak begitu saja terbawa oleh pendapat anggota lain, atau tidak begitu saja mengiyakan apa yang dikatakan oleh anggota lain atau pemimpin kelompok. Dalam dinamika kelompok yang dinamis setiap anggota kelompok diharapkan mengembangkan dan mewujudkan kediriannya masing-masing.
Selain itu, hal yang sangat menentukan keefektifan layanan kelompok adalah suasana kelompok yang:
1.          Interaksi yang dinamis
2.          Keterikatan emosional
3.          Penerimaan
4.          Altruistik, mengutamakan kepedulian terhadap orang lain
5.          Intelektual (rasional, cerdas dan kreatif). Menambah ilmu dan wawasan individu serta dapat menumbuhkan ide-ide cemerlang.
6.          Katarsis (mengemukakan uneg-unegnya, idenya dan gagasannya). Menyatakan emosinya yang lebih mengarah pada pengungkapan pmasalah yang dipendam.
7.          Empati (suasana yang saling memahami tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan sehingga dapat menyesuaikan sikapnya dengan tepat).

2.        Anggota kelompok
Keanggotaan merupakan salah satu unsur pokok dalam proses kehidupan kelompok. Peranan kelompok tidak akan terwujud tanpa keikutsertaan aktif para angota kelompok, dan bahkan lebih dari itu. Peranan yang hendaknya dimainkan anggota kelompok sesuai yang diharapkan menurut Prayitno (1995:32) adalah sebagai berikut :
a)      Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota kelompok.
b)      Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok.
c)      Berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama.
d)     Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik.
e)      Benar-benar berusaha untuk secara efektif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok.
f)       Mampu mengkomunikasikan secara terbuka.
g)      Berusaha membantu orang lain.
h)      Memberikan kesempatan kepada anggota lain untuk juga menjalani peranannya.
i)        Menyadari pentingnya kegiatan kelompok tersebut.

Peran lainnya dari anggota kelompok adalah:
a)      Aktif, mandiri melalui aktivitas langsung melalui sikap 3M (mendengar dengan aktif, memahami dengan positif dan merespon dengan tepat), sikap seperti seorang konselor.
b)       Berbagi pendapat, ide dan pengalaman
c)      Empati
d)     Menganalisa
e)      Aktif membina keakraban, membina keikatan emosional
f)       Mematuhi etika kelompok
g)      Menjaga kerahasiaan, perasaan dan membantu serta
h)      Membina kelompok untuk untuk menyukseskan kegiatan kelompok

3.        Pemimpin kelompok
Pemimpin kelompok adalah orang yang mampu menciptakan suasana sehingga para anggota kelompok dapat belajar bagaimana mengatasi masalah-masalah mereka sendiri. Menurut Prayitno (1995: 35-36) peranan pemimpin kelompok dalam layanan bimbingan kelompok adalah sebagai berikut.:
a)       Pemimpin kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan atau campur tangan langsung terhadap kegiatan kelompok.
b)       Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana perasaanyang berkembang dalam kelompok itu, baik perasaan anggotaanggota tertentu maupun keseluruhan kelompok.
c)       Pemimpin kelompok dapat menanyakan suasana perasaan yang dialami oleh anggota kelompok. Jika kelompok tersebut tampak kurang menjurus ke arah yang dimaksudkan, maka pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang dimaksudkan.
d)       Pemimpin kelompok juga perlu memberikan tanggapan (umpan balik) tentang berbagai hal yang terjadi dalam kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses kegiatan kelompok.
e)       Pemimpin kelompok diharapkan mampu mengatur lalu lintas kegiatan kelompok, pemegang atauran permainan (menjadi wasit), pendamai dan pendorong kerjasama serta suasana kebersamaan.
f)        Sifat kerahasiaan dari kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian-kejadian yang timbul di dalamnya juga menjadi tanggung jawab pemimpin kelompok.

Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha mempertahankan kehidupan kelompok, kehidupan berkelompok dapat dilihat dari adanya kegiatan, yaitu:
·         Mengusahakan/mendorong agar semua anggota kelompok ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan kelompok. Dengan demikian rasa memiliki kelompok dari para anggotanya akan tinggi
·         Tersedianya fasilitas
·         Mengusahakan/mendorong menumbuhkan kegiatan, agar para anggota bisa ikut aktif berperan
·         Menciptakan norma kelompok. Norma kelompok ini adalah sebagai acuan anggota kelompok bertindak
·         Mengusahakan adanya kesempatan anggota baru, baik untuk menambah jumlah maupun mengganti anggota yang keluar
·         Berjalannya proses sosialisasi. Untuk mensosialisasikan adanya anggota baru adanya norma kelompok adanya kesepakatan, dan sebagainya

No comments :

Post a Comment