http://i560.photobucket.com/albums/ss44/erge32/EkaSidebar.gif

Semoga bermanfaat untuk kawan-kawanku n juga bagi publik,, :)

Guidance and Counseling Riska Ratna

Tuesday 29 January 2013

Stress, manajemen diri, nilai sosial kehidupan dan keutuhan Pribadi Konselor



MK : PENGEMBANGAN PRIBADI KONSELOR
Ø  Stress : konsep dasar stress
Pengertian
Stress dapat diartikan sebagai ketidaknyamanan diri (perasaan dan pikiran) sebagai respon (reaksi) fisik atau psikis terhadap tekanan atau tuntutan yang dihadapi. Pengertian lainya adalah satu persepsi (cara pandang ) dari ancaman atau bayangan akan adanya kecemasan, ketegangan, ketidaksenangan yang menggerakkan atau membuat aktif organism.
Gejala/ tanda-tanda stress
Sakit kepala, mag, hipertensi, sakit jantung, imsomnia, mudah lelah, sulit tidur, sulit berkonsentrasi belajar, sikap apatis, hilang rasa humor, malas belajar atau bekerja, gelisah, bingung, dan sering marah-marah.
Pemicu stress
1.      Dari dalam diri sendiri, seperti kondisi tubuh yang kurang sehat, sakit-sakitan atau sedang ada konflik pribadi yang menyita (mengganggu) pikiran, dan mengalami kegagalan dalam mencapai sesuatu yang diinginkan.
2.      Muncul dari keluarga, misalnya : ketidakharmonisan hubungan antara anggota, orang tua yang otoriter, masalah keuangan atau uang bulanan macet, apalagi bagi yang merantau, anggota keluarga yang sangat dicintai jatuh sakit atau meninggal.
3.      Lingkungan dan masyarakat sekitarnya, misalnya: suara-suara bising tetangga ketika sedang sibuk ujian, atau hentakan music yang keras yang memekakan telinga ketika kita sedang beristirahat, dan jalan macet pada saat kita sedang berkendaraan.
Kiat-kiat mengatasi stress
1.      Mencoba mengubah persepsi, salah satunya dengan bersikap sabar.
2.      Mempertinggi motivasi ibadah baik secara kuantitas maupun secara kualitas.
3.      Tidak perlu mendramatisir keadaan, jangan emosional dalam menafsirkan peristiwa yang menimpa, coba dahulu meredamnya dengan intospeksi diri.
4.      Mulailah dengan berpikir positif (positive thinking) atau bersikap optimis.
5.      Jangan menyesali kejadian yang telah terjadi karena sejelek apapun peristiwa yang menimpa pasti ada hikmahnya.
Untuk mencegah stress yang dapat menyebabkan orang depresi, maka sebaiknya kita mengatur poola hidup (life style) yang teratur atau sehat, seperti :
1.      Berolahraga secara teratur
2.      Tidur yang teratur
3.      Makan teratur dan bergizi
4.      Tidak merokok
5.      Menjauhkan diri dari minuman keras atau Napza
6.      Taat beribadah
7.      Rajin berdoa
8.      Menjalin silaturahmi (persahabatan dan persaudaraan)
9.      Aktif dalam kegiatan-kegiatan positif (OSIS, dan kegiatan ekstrakulikuler)
Ø  Nilai-nilai kehidupan
Nilai social
Ciri-ciri
1.      Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antar warga.
2.      Disebarkan antara warga masyarakat (bukan bawaan lahir)
3.      Terbentuk melalui proses belajar
4.      Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan social
5.      Bervariasi antara yang satu dengan kebudayaan lain
6.      Dapat mempengaruhi pengembangan diri social
7.      Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat
8.      Cenderung berkaitan satu sama lain
Nilai-nilai pribadi konselor dan keterampilan merefleksi  nilai-nilai pribadi konselor
1.      Selaku konselor professional harus memiliki kesadaran dalam melakukan pekerjaan dengan menempilkan keutuhan pribadi konselor. Sifat-sifat kepribadian konselor diantaranya :
a.      Konselor adalah pribadi yang intelegen, memilki kemampuan berpikir verbal dan kuantitatif, bernalar dan mampu memecahkan masalah secara logis dan persetif.
b.      Mau bekerjasama dengan orang lain
c.       Dapat menerima dirinya dan tidak menggunakan kliennya untuk kepuasan pribadinya melebihi batas yang ditentukan oleh kode etik professional.
d.      Memiliki nilai-nilai yang diakui kebenarannya, sebab akan mempengaruhi tingkah lakunya secara umum dan perilakunya dalam situasi konseling.
e.      Toleransi dan mampu menghadapi hal-hal yang kurang menentu tanpa mengganggu profesinya dan aspek kehidupan pribadinya
f.        Luwes dan tidak memaksakan kehendaknya pada klien
g.      Komunikasi. Konselor harus dapat bereaksi sesuai dengan perasaan dan pengalaman konseli.
2.      Kepribadian konselor yang menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagai berikut, memiliki kemampuan :
a.      Membedakan perilaku yang menggambarkan pandangan positif
b.      Membedakan pperilaku yang menggambarkan pandangan negative
c.       Membedakan individu yang berpotensi dalam layanan BK
3.      Konselor yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia antara lain memiliki kemampuan :
a.      Menerapkan perbedaan budaya yang berperspektif gender dalam pelayanan BK
b.      Menerapkan perbedaan budaya yang berperspektif hak asasi manusia dalam pelayanan BK
c.       Menerapkan perbedaan responsive, perbedaan budaya konselor dengan konseli dalam pelayanan BK
4.      Konselor yang menunjukkan integritas kepribadian yang kuat adalah ditunjukkan dalam kepribadian, antara lain memiliki kemampuan :
a.      Menerapkan toleran terhadap stress yang dialami konseli
b.      Mengantisipasi berbagai tekanan yang menimpa diri
c.       Melakukan coping terhadap berbagia tekanan yang menimpa diri
5.      Konselor yang menunjukkan integritas kepribadian yang kuat adalah ditunjukkan dalam kepribadian, antara lain memiliki kemampuan :
a.      Menampilkan kepribadian dan perilaku seperti berwibawa, jujur, sabar, ramah dan konsisten
b.      Menampilkan kepribadian dan perilaku dalam menampilkan emosi yang stabil dengan mengontrol emosi diri secara tepat
c.       Menampilkan kepribadian dan perilaku dengan merespon empati secara tepat
6.      Konselor yang  memiliki kesadaran terhadap komitmen professional , antara lain memiliki kemampuan:
a.      Dapat menjelaskan dan mengelola kekuatan dan keterbatasan pribadi dan profesioanal
b.      Dapat menyelenggarakan pelayanan BK sesuai dengan kewenangan profesi konselor
c.       Berupaya meningkatkan kompetensi akademik dan professional diri
Kompetensi akademik calon konselor meliputi kemampuan:
·         Memahami konseli yang hendak dilayani
·         Menguasai khasanah teoritik, konteks, asas, dan prosedur serta sarana yang digunakan dalam pelayanan BK
·         Menyelenggarakan pelayanan Bk yang memandirikan
·         Mengembangkan profesionalitas sebagai konselor secara berkelanjutan yang dilandasi sikap, nilai, dan kecenderungan pribadi yang mendukung.
7.      Komitmen professional konselor terhadap komitmen etika professional antara lain memiliki kemampuan:
a.      Melaksanakan referral sesuai dengan keperluan
Ø  Stereotype atau prasangka budaya :
Pengertian stereotip
Merupakan opini atau pendapat yang terlalu disederhanakan, dan tidak disertai penilaian atau kritikan (Brown et al, 1998). Stereotip : prasangka kognitif tentang hubungan ras, etnik, kelompok agama dengan menggeneralisasi suatu kelompok (dimana seseoang memberi definisi dulu baru mengamati).
Ex: konselor yang menganggap konseli laki-laki yang memakai anting pasti membuat onar dan brandal. Sehingga ketika konseling, konselor mengalami kesulitan untuk mengubah pandangannya tentang konseli laki-laki yang memakai anting.
perbedaan ras,  suku/ etnik serta dialek
ras adalah penggolongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik: rumpun bahasa, sedangkan suku merupkan masyarakat yang tergabung dalam satu kelompok. Perbedaan suku menjadi kendala dalam konseling karena masing-masing suku memiliki kebiasaan, falsafah hidup dan nilai budaya yang berbeda-beda. Selain itu, golongan minoritas terkadang disamaratakan oleh golongan mayoritas.
Ex. Konseli berasal dari suku bali dan konselor berasal dari suku jawa melaksankan konsseling.
Kelas social
Muncul karena latar belakang pendidikan, pekerjaan, kekayaan, penghasilan, dan perilaku orang tersebut membelanjakan uang. Ada 3 kelas social, yaitu atas-atas, atas-menengah, atas-bawah.
Kendala : tingkat perbedaan pengalaman antara konselor dan klien, perspeksi dan wawasan mereka terhadap dunia.
Ø  Manajemen diri
Merupakan orang yang mampu untuk mengurus dirinya sendiri.
Karakteristik dari self manajemen (cormier dan cormier, 1985)
1.      Kombinasi dari stategi mengelola diri sendiri biasanya lebihh berguna dari pada sebuah strategi tunggal.
2.      Penggunaan stategi konsisten adalah esensial.
3.      Penggunaan penguatan diri sendiri merupakan komponen yang penting.
4.       Tunjangan yang diberikan oleh lingkungan harus dipertahankan.
5.      Perlu ditetapkan target yang realistis dan kemudian dievaluasi
6.      Dukungan lingkungan mutlak perlu untuk memelihara perubahan-perubahan yang merupakan hasil dari suatu program self-mangement (Rosyidan,1998)

Prinsip manajemen diri
1.      Self regulation, ndividu cenderung waspada ketika perilaku mereka mendatangkan konsekuensi yang tidak diharapkan.
2.      Self control, individu tetap memiliki komitmen dan menjalankan program perubahan tingkah laku meskipun disalah satu individu mengalami konsekuensi yang tidak mengenakkan bagi dirinya.
3.      Self attribution, individu percaya bahwa dirinya bertanggung jawab atas terjadinya sesuatu dan yakin kesuksesan yang diraih karena kemampuan personalnya.
Ø  Implementasi pekerjaan menampilkan keutuhan pribadi konselor ;
Kepribadian konselor yang menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan seperti : membedakan perilaku yang menggambarkan pandangan yang positif dan negative.
Konselor  diharapkan mampu membedakan pandangan-pandangan konseli mana yang negative dan mana pandangan yang positif sehingga nantinya dalam penanganan terhadap konseli akan lebih efektif dan berhasil guna.

No comments :

Post a Comment