http://i560.photobucket.com/albums/ss44/erge32/EkaSidebar.gif

Semoga bermanfaat untuk kawan-kawanku n juga bagi publik,, :)

Guidance and Counseling Riska Ratna

Friday, 12 April 2013

Iman kepada kitab-kitab Allah




BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sesungguhnya Allah Ta’ala itu mempunyai beberapa ajaran dan wasiat yang diwahyukan kepada para rasul dan nabi-Nya. Diantara wasiat-wasiat itu ada yang dicatatkan dalam kitab dan diantranya ada yang tidak dapat kita ketahui sama seklai. Tetapi yang jelas ialah bahwa setiap nabi itu pasti mendapatkan risalat yang wajib disampaikan kepada umat dan kaumnya.
Adapun pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah. Taurat diturunkan kepada nabi Musa a.s, Zabur kepada nabi Daud a.s, Injil kepada nabi Isa a.s, dan Al Qur’an kepada nabi Muhammad SAW.

Berdasar pada latar belakang inilah, disini penulis akan sedikit menguraikan secara ringkas dan rinci mengenai polemik permaslahan yang menjadi bahasan kali ini yakni  mengetahui pengertian kitab Allah SWT, macam-macam kitab serta keutamaan Al-Qur’an.

B.  Permasalahan
Berpijak dari latar belakang di atas maka perumusan permasalahan yang akan penulis uraikan di dalam penulisan makalah ini yatitu :
1.      Pengertian Kitab-Kitab Allah
2.      Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
3.      Kitab sebagai Wahyu
4.      Al-Qur’an sebagai Kitab Suci
  1. Fungsi Al-Quran terhadap Kitab-Kitab Allah Sebelumnya
6.      Perbedaan antara iman kepada kitab Al-Qur’an dan kitab suci lainnya.

C.    Tujuan dan Manfaat
  1. Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
a.       Untuk mengetahui lebih luas tentang Kitab-Kitab Allah
b.      Untuk memperoleh informasi tentang Kitab-Kitab Allah
c.       Untuk mengetahui perbedaan antara iman kepada kitab Al-Qur’an dan kitab suci lainnya.

  1. Manfaat Penelitian.
a.       Sebagai suatu sumbangan pemikiran bagi pendidikan melalui bahasa ilmiah.
b.      Sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas mata kuliah Aqidah Akhlak pada jurusan Ilmu Pendidikan, Program Studi Bimbingan Konseling di STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung.



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN



A.    Tinjauan Pustaka

  1. Pengertian Kitab Allah

Kata kitab berasal dari bahasa Arab (kataba-yaktubu-kitabatan-kitaban) yang artinya tulisan, arti kitab secara istilah adalah tulisan wahyu pada lembaran-lembaran yang terkumpul menjadi satu bentuk buku.

Adapun kitab-kitab yang tercatat pada al-Qur’an adalah:

a.       Kitab Taurat yang diturunkan pada Nabi Musa a.s.

Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s yang berbahasa Ibrani yang artinya Syariah, dalam bahasa Indonesia artinya peraturan. Isi Kitab Taurat adalah keyakinan untuk menyembah kepada Allah SWT. serta larangan menyembah berhala. Beberapa hukum agama menerangkan tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW, sebagai rasul terakhir. Beberapa hukum agama dalam Kitab Taurat tersebut tidak berlaku lagi setelah diturunkannya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab Taurat berisi petunjuk kebenaran yang dapat dijadikan pedoman untuk memutuskan perkara yang dihadapi oleh orang-orang Yahudi pada saat itu. Hal ini sesuai firman Allah swt. sebagai berikut :

“Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku.” (QS. Al-Isra':2)

b.      Kitab Zabur yang diturunkan pada Nabi Daud a.s.

Zabur artinya tulisan. Kitab Zabur diberikan kepada Nabi Daud a.s. Kitab yang diberikan kepada Nabi Daud a.s berbahasa Qibti. Kitab Zabur berisi tentang beberapa zikir, pengajaran, dan hikmah. Isi Kitab Zabur merupakan petunjuk atau wahyu dari Allah dan berlaku pada umat Bani Israil. Hal ini sesuai firman Allah swt. sebagai berikut :

 “Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya Telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. Al-Isra':55).

c.       Kitab Injil kepada Nabi Isa a.s.

Kitab Injil diberikan kepada Nabi Isa a.s putra Maryam. Kitab injil berbahasa Yunani yang dalam bahasa Arabnya berarti Albisyarah atau kabar gembira. Kitab Injil diturunkan sebagai pedoman untuk menyatakan keyakinan terhadap Allah SWT. Kitab Injil berisi tentang keterangan dan ajaran-ajaran yang membenarkan atau memperkuat ajaran yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya, yakni Taurat dan Zabur. Hal ini sesuai firman Allah swt. sebagai berikut :

“Dan kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. dan kami Telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah: 46).

d.      Kitab Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw.

Pedoman umat Islam adalah Al-Qur'an. Al-Qur'an merupakan petunjuk untuk orang yang bertakwa atau hudal lil muttaqin. Al-Qur'an adalah Kitab suci terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an adalah Kitab suci yang berbahasa Arab. Hal ini sesuai firman Allah swt. sebagai berikut :

 “Dan Demikianlah kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan kami Telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.(QS. Thaha: 113)

2.      Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2002 ) di sebutkan bahwa kata Iman berarti keyakinan atau kepercayaan kepada allah, rasul, nabi, kitab dan sebagainya.

Jadi , Iman kepada kitab-kitab allah berarti mempercayai dan menyakini dengan sepenuh hati bahwa allah swt menurunkan kitab kepada rasulnya sebagai pedoman hidup yang di turunkan melalui malaikat jibril kepada para rasulnya  untuk pedoman hidup manusia.

Iman kepada kitab-kitab Allah merupakan salah satu dasar atau pondasi bagi orang Islam karena ia termasuk dalam rukun Iman yang ketiga. Orang yang tidak beriman kepada kitab-kitab Allah SWT tidak dapat dikatakan sebagai orang yang beriman bahkan bisa dikatakan Murtad, firman Allah SWT :



 “Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi Keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang Telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, Karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
( QS. Al-Baqarah : 213 ).

  1. Kitab sebagai Wahyu

Pada dasarnya kitab-kitab suci yang telah diturunkan kepada para nabi itu merupakan wahyu dari Allah swt., bukan karangan manusia ataupun bukan karangan bangsa Arab, bukan pula karangan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam., maka sesungguhnya Al-Quran itu adalah firman Allah, kalamullah, yang menjadi mukjizat bagi orang yang membawanya.

Kitab-kitab suci yang ada dari kitab terdahulu yakni Kitab Taurat yang di turunkan kepada Nabi Musa, a.s., hingga Kitab Al-Qur’an yang di turunkan kepada Nabi Muhammad saw. memuat tentang beberapa hal, yakni:

Ø  Hukum I'tiqodiyah; hukum tentang keyakinan, seperti iman kepada Allah SWT., Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir dan Taqdir.

Ø  Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq, yakni kewajiban para mukallaf untuk memperhias diri dengan perilaku utama (akhlaqul karimah) dan menghindarkan diri dari perilaku tercela (akhlaqul madzmumah).

Ø  Hukum 'Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan, yakni segala perkataan, perbuatan dan tindakan manusia.



4.       Al- Qur’an sebagai Kitab Suci

Al-Qur’an atau Qur’an (bahasa Arab: القرآن al-Qur’ān) ialah kitab suci bagi umat Islam. Menurut ajaran Islam, al-Qur’an ialah wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam. melalui perantaraan malaikat Jibril yang sampai ke zaman sekarang secara mutawatir. Perihal diturunkan al-Quran mempunyai kaitan rapat dengan Lailatul Qadar. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad secara beransur-ansur dalam 22 tahun 2 bulan 22  hari atau 23 tahun, 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah.
Menurut penghitungan para ahli bahwa Al-Qur'an itu terdiri dari 114 surat (86 surat Makkiyah dan 28 surat Madaniyah), 30 juz, 60 hizb, 554 ruku', Sedangkan menurut Ibnu Abbas RA., Al-Qur'an terdiri dari 6.616 ayat, 77.934 kata dan 323.671 huruf.  Dalam salah satu ayat yang terdapat di dalam Al-Quran Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

 “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Qur’an), dan kamilah yang akan menjaganya”. (QS. Al-Hijr 15:9).

Al- Qur’an merupakan mujizat terbesar yang dimiliki Nabi Muhammad saw. Yang merupakan petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh manusia sampai akhir zaman. Al-qur’an memiliki nama-nama yang lain yang terdapat didalam Al-qur’an diantaranya :

a.         Al-qur’an bisa juga disebut Adzikru artinya : Mengingat

b.         Al-qur’an bisa juga disebut Al furqon artinya : Pembeda

c.         Al-qur’an bisa juga disebut Al kitab artinya : Tulisan

d.         Al-qur’an bisa juga disebut Al Huda artinya : Petunjuk

Sebagai kitab Allah yang terakhir Al-Quran mempunyai beberapa keistimewaan, antara lain sebagai berikut:

a)      Berlaku umum untuk seluruh umat manusia di manapun dan kapan mereka berada sampai akhir zaman nanti.

b)      Ajaran Al-Quran mencakup seluruh aspek kehidupan umat manusia.

c)      Mendapat jaminan pemeliharaan dari Allah swt dari segala bentuk penambahan, penguranga dan pemalsuan.

d)     Allah swt menjadikan Al-Quran mudah untuk dipaham, dihafal dan diamalkan.

e)      Al-Quran berfungsi sebagai nasikh, muhaimin dan mushaddiq tehadap kitab-kitab   suci sebelumnya.

f)       Al-Quran berfungsi sebagai mukjizat bagi Nabi Muhammad saw.



5.      Fungsi Al-Quran terhadap Kitab-Kitab Allah Sebelumnya

Dalam hubungannya dengan kitab-kitab suci yang diturunkan Allah sebelumnya, maka Al-Quran berfungsi sebagai:

a.    Nasikh, baik lafazt maupun hukum, terhadap kitab-kitab sebelumnya. Artinya semua kitab suci terdahulu  dinyatakan tidak lagi berlaku. Satu-satunya yang wajib diikuti dan dilaksanakan petunjuknya hanyalah Al-Quran. Hal disebabkan dua hal :pertama, karena kitab-kitab suci terdahulu itu tidak ada lagi yang utuh dan asli seperti waktu baru di turunkan;kedua, karena kitab-kitab tersebut berlaku untuk umat dan masa tertentu saja. Dalil yang paling kuat menunjukkan bahwa Al-Quran adalah nasikh tehadap kitab-kitab  suci sebelum adalah perintah Allah swt terhadap Nabi Muhammad saw untuk memberlakukan seuruh Al-Quran terhadap umat manusia termasuk para ahlul kitab.

b.    Muhaimin atau batu ujian terhadap kebenaran kitab-kitab yang sebelumnya. Artinya Al-Quran lah yang jadi korektor terhadap perubahan yang terjadi pada kitab-kitab sebelumnya. Dengan demikan Al-Quranlah satu-satunya yang dijadikan pegangan. Apa yang dibenarkan dan ditetapkan oleh Al-Quran itu lah yang benar dan harus diikuti. Dan jika terdapat perbedaan / pertentangan antara Al-Quran dengan isi kitab-kitabsebelumnya maka Al-Quran lah yang benar dan harus diikuti.

c.    Mushaddiq, mengutakan kebenaran-kebenaran pada kitab-kitab Allah sebelumnya, seperti Taurat dan Injil yang membawakan petunjuk Allah dan cahaya kebenaran.


6.      Perbedaan Iman Kepada Al-Qur’an dengan Iman Kepada Kitab-Kitab Suci Lainnya

Seorang muslim wajib mengimani semua kitab – kitab suci yang telah diturunkan oleh Allah swt kepada para nabi dan Rasul-nya, baik yang disebutkan nama dan kepada siapa diturnkan maupun yang tidak disebutkan. Allah berfirman :

“Wahai orang –orang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat – malaikat-nya, kitab – kitab-nya, Rasul – rasul-nya dan hari kemudian, maka sesunggunya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”(An-Nisa’:136)



Akan tetapi tentu ada perbedaan konsekuensi keimanan antara iman kepada Al-Qur’an dan iman kepada kitab suci sebelumnya. Apabila  terhadap kitab suci sebelumnya seorang muslim hanyalah mempunyai kewajiban mengimani keberadaan dan kebenarannya tanpa kewajiban mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan kandungnya karena kitab – kitab suci tersebut berlaku untuk umat masa tertentu yang telah berakhir dengan kedatangan kitab suci yang terakhir Al-qur’an. Jika ada hal – hal yang sama yang masih berlaku dan diamalkan, itu hanyalah semata- mata karena di perintahkan oleh Al-qur’an bukan karena ada pada kitab suci sebelumnya. Sedangkan iman kepada Al-qur’an membawa konsekuensi yang lebih luas seperti mempelajarinya mengamalkan dan mendakwahkannya serta membelanya dari serangan musuh – musuh Islam.

Untuk lebih jelasnya kewajiban seorang muslim terhadap Al-qur’an sebagai berikut:

a.    Mengimani bahwa Al-qur’an adalah kitab Allah yang terakhir yang berfungsi sebagai Nasikh, Muhaimin dan Mushaddiq bagi kitab – kitab suci sebelumnya; mukjizat bagi kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad SAW; Hudan bagi kehidupan umat manusia sampai akhir zaman; dan fungsi – fungsi lainnya (Al-Maidah 5: 48; Al-Baqarah 2: 185).

b.    Mempelajari Al-qur’an baik cara membacanya (ilmu tajwid dan qira’an), makna dan taksirnya (iarjamah dan tafsir Al-qur’an) maupun ilmu – ilmu lain yang berhubungan dengan Al-qur’an seperti ulumul Qur’an, hadits, ushulul fiqhi, fiqh, dan lain – lain (Muhammad 47: 24, AT-Taubah 9: 122).Membaca Al-qur’an sebanyak dan sebaik mungkin (Al-Muzammil 73: 4, 20).

c.    Mengamalkan ajaran Al-qur’an dalam seluruh kehidupannya, baik kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, bernegara maupun kehidupan Internasional. Baik aspek ekonomi, politik, hokum, budaya, pendidikan maupun aspek hidup lainnya (Al-A’raf 7: 3, Al-Jatsiyah 45: 7-8, An-Nur 24: 51,m Al-Baqarah 2: 208).

d.   Mengajarkan Al-qur’an kepada orang lain sehingga mereka dapat membaca, memahami dan mengamalkannya (Ali-Imran 3: 110, Ali-Imran 3: 104, An-Nahl 6: 125, Ali-Imran 3: 79, HR Bukhari: sebaik-baik orang diantara kamu ialah mempelajari Al-qur’an dan mengajarkannya.”).

7.    Hikmah Beriman Kepada Kitab-kitab Suci

a.        Mempertebal keimanan kepada Allah swt. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang nampak maupun yang gaib.

b.      Memperkuat keyakinan seseorang kepada tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah swt. Maka akan percaya terhadap kebenaran al-Quran dan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad saw.

c.        Menambah ilmu pengetahuan. Karena di dalam kitab-kitab Allah, di samping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman.

d.      Menanamkan sikap toleransi terhadap agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab Allah maka umat Islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam al-Quran dan hadits.



B.       Pembahasan

Dalam Al- Quran di sebutkan bahwa terdapat empat buah kitab allah, yaitu Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as, Zabur yang di turunkan kepada Nabi Daud as, Injil kepada Nabi Isa as, dan Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw. Kitab-kitab suci yang telah diturunkan kepada para nabi itu merupakan wahyu dari Allah swt., bukan karangan manusia ataupun bukan karangan bangsa Arab, bukan pula karangan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam., maka sesungguhnya Al-Quran itu adalah firman Allah, kalamullah, yang menjadi mukjizat bagi orang yang membawanya. Oleh karena itu, kita harus beriman kepada kitab-kitab Allah tersebut. Percaya kepada wahyu yang di turunkan Allah, berarti tidak hanya percaya kepada al-quran, tetapi juga percaya kepada segala wahyu yang di turunkan allah dalam semua masa, serta yang diturunkan kepada tiap-tiap umat. Kitab suci Allah SWT. yang harus kita yakini dan kita ketahui, antara lain Kitab Taurat, Kitab Zabur, Kitab Injil, Kitab Al-Qur'an.

Terdapat perbedaan konsekuensi keimanan antara Iman kepada Al-Qur’an dan Iman kepada kitab suci sebelumnya. apabila terhadap kitab suci sebelumnya, yakni kitab taurat, kitab zabur dan kitab injil, seorang muslim hanyalah mempunyai kewajiban mengimani keberadaan dan kebenarannya tanpa kewajiban mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan kandungannya karena kitab – kitab suci tersebut berlaku untuk umat masa tertentu yang telah berakhir dengan kedatangan kitab suci yang terakhir, yakni Al-qur’an. Jika ada hal – hal yang sama yang masih berlaku dan diamalkan, itu hanyalah semata- mata karena di perintahkan oleh Al-qur’an bukan karena ada pada kitab suci sebelumnya. Sedangkan Iman kepada Al-qur’an membawa konsekuensi yang lebih luas seperti mempelajarinya, mengamalkan dan mendakwahkannya serta membelanya dari serangan musuh – musuh Islam.





BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan telaah teoritis yang telah penulis lakukan, terutama pembahasan pada bab II diperoleh kesimpulan, bahwa terdapat empat buah kitab allah, yaitu Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as, Zabur yang di turunkan kepada Nabi Daud as, Injil kepada Nabi Isa as, dan Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw.  Kitab-kitab suci yang ada dari kitab terdahulu yakni Kitab Taurat yang di turunkan kepada Nabi Musa, a.s., hingga Kitab Al-Qur’an yang di turunkan kepada Nabi Muhammad saw. memuat tentang beberapa hal, yakni:
Ø  Hukum I'tiqodiyah; hukum tentang keyakinan
Ø  Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq
Ø  Hukum 'Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan
Mengenai cara mengimani kitab Al-Qur’an dengan kitab-kitab sebelum Al-Qur’an, memiliki perbedaan dalam hal mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan ajarannya kepada umatnya. Sebab masa berlaku kitab-kitab sebelum Al-Qur’an yakni kitab Taurat, kitab Zabur dan kitab Injil telah berakhir dan muncul lah Al-Qur’an sebagai penyempurnanya, maka kita sebagai umat muslim hanya wajib mengetahui kitab-kitab sebelum Al-Qur’an saja bukan mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan ajarannya.
B.     Saran-saran
Bertolak dari kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
-            Diharapkan kepada para umat muslim mempelajari dan mengamalkan isi kandungan dari Al-Qur’an tersebut.
-          Diharapkan kepada pendidik dan orang tua dapat menjadi suri tauladan yang baik untuk anak-anaknya melalui kegiatan keagamaannya yang positif.
-         Sebaiknya orang tua memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang baik dan serta pemahaman agama yang kuat agar anak tidak terjerat kedalam gaya hidup yang salah.  





DAFTAR PUSTAKA


 

No comments :

Post a Comment