BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sesungguhnya Allah Ta’ala itu
mempunyai beberapa ajaran dan
wasiat yang diwahyukan kepada para rasul dan nabi-Nya. Diantara wasiat-wasiat itu ada yang dicatatkan dalam kitab dan
diantranya ada yang tidak dapat kita ketahui sama seklai. Tetapi yang jelas
ialah bahwa setiap nabi itu pasti mendapatkan risalat yang wajib disampaikan
kepada umat dan kaumnya.
Adapun pengertian iman kepada
kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT
telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu
Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Dalam Al Qur’an disebutkan
bahwa ada 4 kitab Allah. Taurat diturunkan kepada nabi Musa a.s, Zabur kepada
nabi Daud a.s, Injil kepada nabi Isa a.s, dan Al Qur’an kepada nabi Muhammad
SAW.
Berdasar pada latar belakang
inilah, disini penulis akan sedikit menguraikan secara ringkas dan rinci
mengenai polemik permaslahan yang menjadi bahasan kali ini yakni mengetahui pengertian kitab Allah SWT,
macam-macam kitab serta keutamaan Al-Qur’an.
B. Permasalahan
Berpijak dari latar belakang di atas maka perumusan permasalahan yang
akan penulis uraikan di dalam penulisan makalah ini yatitu :
1.
Pengertian Kitab-Kitab Allah
2. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
3. Kitab
sebagai Wahyu
4. Al-Qur’an
sebagai Kitab Suci
- Fungsi Al-Quran terhadap Kitab-Kitab Allah Sebelumnya
6. Perbedaan
antara iman kepada kitab Al-Qur’an dan kitab suci lainnya.
C. Tujuan dan Manfaat
- Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
a.
Untuk mengetahui lebih luas tentang Kitab-Kitab Allah
b.
Untuk memperoleh informasi tentang Kitab-Kitab Allah
c.
Untuk mengetahui perbedaan antara iman kepada kitab
Al-Qur’an dan kitab suci lainnya.
- Manfaat Penelitian.
a.
Sebagai suatu sumbangan pemikiran bagi pendidikan
melalui bahasa ilmiah.
b.
Sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas mata
kuliah Aqidah Akhlak pada jurusan Ilmu Pendidikan, Program Studi Bimbingan
Konseling di STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
A.
Tinjauan
Pustaka
- Pengertian Kitab Allah
Kata kitab
berasal dari bahasa Arab (kataba-yaktubu-kitabatan-kitaban) yang artinya
tulisan, arti kitab secara istilah adalah tulisan wahyu pada lembaran-lembaran
yang terkumpul menjadi satu bentuk buku.
Adapun
kitab-kitab yang tercatat pada al-Qur’an adalah:
a. Kitab
Taurat yang diturunkan pada Nabi Musa a.s.
Kitab Taurat
diturunkan kepada Nabi Musa a.s yang berbahasa Ibrani yang artinya Syariah,
dalam bahasa Indonesia artinya peraturan. Isi Kitab Taurat adalah keyakinan
untuk menyembah kepada Allah SWT. serta larangan menyembah berhala. Beberapa
hukum agama menerangkan tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW, sebagai
rasul terakhir. Beberapa hukum agama dalam Kitab Taurat tersebut tidak berlaku
lagi setelah diturunkannya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab
Taurat berisi petunjuk kebenaran yang dapat dijadikan pedoman untuk memutuskan
perkara yang dihadapi oleh orang-orang Yahudi pada saat itu. Hal ini sesuai
firman Allah swt. sebagai berikut :
“Dan Kami berikan kepada Musa
kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil
(dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku.” (QS. Al-Isra':2)
b. Kitab
Zabur yang diturunkan pada Nabi Daud a.s.
Zabur artinya
tulisan. Kitab Zabur diberikan kepada Nabi Daud a.s. Kitab yang
diberikan kepada Nabi Daud a.s berbahasa Qibti. Kitab Zabur berisi tentang
beberapa zikir, pengajaran, dan hikmah. Isi Kitab Zabur merupakan petunjuk atau
wahyu dari Allah dan berlaku pada umat Bani Israil. Hal ini sesuai firman Allah
swt. sebagai berikut :
“Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang
(ada) di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya Telah kami lebihkan sebagian
nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur kepada Daud.”
(QS. Al-Isra':55).
c. Kitab
Injil kepada Nabi Isa a.s.
Kitab Injil
diberikan kepada Nabi Isa a.s putra Maryam. Kitab injil berbahasa Yunani
yang dalam bahasa Arabnya berarti Albisyarah atau kabar gembira.
Kitab Injil diturunkan sebagai pedoman untuk menyatakan keyakinan terhadap
Allah SWT. Kitab Injil berisi tentang keterangan dan ajaran-ajaran yang
membenarkan atau memperkuat ajaran yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya,
yakni Taurat dan Zabur. Hal ini sesuai firman Allah swt. sebagai berikut :
“Dan kami
iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. dan kami Telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS.
Al-Maidah: 46).
d. Kitab
Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw.
Pedoman umat
Islam adalah Al-Qur'an. Al-Qur'an merupakan petunjuk untuk orang yang bertakwa
atau hudal
lil muttaqin. Al-Qur'an adalah Kitab suci terakhir yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an adalah Kitab suci yang berbahasa Arab. Hal ini sesuai firman
Allah swt. sebagai berikut :
“Dan Demikianlah kami menurunkan Al Quran
dalam bahasa Arab, dan kami Telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya
sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu
menimbulkan pengajaran bagi mereka. “ (QS. Thaha: 113)
2.
Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2002 ) di sebutkan bahwa kata Iman berarti keyakinan atau kepercayaan kepada allah, rasul, nabi, kitab dan sebagainya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2002 ) di sebutkan bahwa kata Iman berarti keyakinan atau kepercayaan kepada allah, rasul, nabi, kitab dan sebagainya.
Jadi , Iman kepada kitab-kitab allah
berarti mempercayai dan menyakini dengan sepenuh hati bahwa allah swt
menurunkan kitab kepada rasulnya sebagai pedoman hidup yang di turunkan melalui
malaikat jibril kepada para rasulnya untuk pedoman hidup manusia.
Iman kepada kitab-kitab Allah merupakan
salah satu dasar atau pondasi bagi orang Islam karena ia termasuk dalam rukun Iman
yang ketiga. Orang
yang tidak beriman kepada kitab-kitab Allah SWT tidak dapat dikatakan sebagai
orang yang beriman bahkan bisa dikatakan Murtad, firman Allah SWT :
“Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah
timbul perselisihan), Maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi
peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi
Keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah
berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang Telah didatangkan kepada
mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang
nyata, Karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk
orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka
perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang
yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
( QS. Al-Baqarah : 213 ).
( QS. Al-Baqarah : 213 ).
- Kitab sebagai Wahyu
Pada dasarnya kitab-kitab suci yang
telah diturunkan kepada para nabi itu merupakan wahyu dari Allah swt., bukan
karangan manusia ataupun bukan karangan bangsa Arab, bukan pula karangan Nabi
Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam., maka sesungguhnya Al-Quran itu adalah
firman Allah, kalamullah, yang menjadi mukjizat bagi orang yang membawanya.
Kitab-kitab suci yang ada dari kitab
terdahulu yakni Kitab Taurat yang di turunkan kepada Nabi Musa, a.s., hingga
Kitab Al-Qur’an yang di turunkan kepada Nabi Muhammad saw. memuat tentang
beberapa hal, yakni:
Ø Hukum I'tiqodiyah; hukum tentang
keyakinan, seperti iman kepada Allah SWT., Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir
dan Taqdir.
Ø Hukum Khuluqiyah; hukum tentang
akhlaq, yakni kewajiban para mukallaf untuk memperhias diri dengan perilaku
utama (akhlaqul karimah) dan menghindarkan diri dari perilaku tercela (akhlaqul
madzmumah).
Ø Hukum 'Amaliyah; hukum tentang amal
perbuatan, yakni segala perkataan, perbuatan dan tindakan manusia.
4.
Al-
Qur’an sebagai Kitab Suci
Al-Qur’an
atau Qur’an (bahasa Arab: القرآن al-Qur’ān) ialah kitab suci bagi umat Islam.
Menurut ajaran Islam, al-Qur’an ialah wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam. melalui perantaraan malaikat Jibril yang
sampai ke zaman sekarang secara mutawatir. Perihal diturunkan al-Quran
mempunyai kaitan rapat dengan Lailatul Qadar. Al-Quran diturunkan kepada Nabi
Muhammad secara beransur-ansur dalam 22 tahun 2 bulan 22 hari atau 23
tahun, 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah.
Menurut penghitungan para ahli bahwa Al-Qur'an itu terdiri dari 114 surat (86 surat Makkiyah dan 28 surat Madaniyah), 30 juz, 60 hizb, 554 ruku', Sedangkan menurut Ibnu Abbas RA., Al-Qur'an terdiri dari 6.616 ayat, 77.934 kata dan 323.671 huruf. Dalam salah satu ayat yang terdapat di dalam Al-Quran Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
Menurut penghitungan para ahli bahwa Al-Qur'an itu terdiri dari 114 surat (86 surat Makkiyah dan 28 surat Madaniyah), 30 juz, 60 hizb, 554 ruku', Sedangkan menurut Ibnu Abbas RA., Al-Qur'an terdiri dari 6.616 ayat, 77.934 kata dan 323.671 huruf. Dalam salah satu ayat yang terdapat di dalam Al-Quran Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan
adz-Dzikr (Al-Qur’an), dan kamilah yang akan menjaganya”. (QS. Al-Hijr 15:9).
Al- Qur’an merupakan mujizat
terbesar yang dimiliki Nabi Muhammad saw. Yang merupakan petunjuk dan pedoman
hidup bagi seluruh manusia sampai akhir zaman. Al-qur’an memiliki nama-nama
yang lain yang terdapat didalam Al-qur’an diantaranya :
a.
Al-qur’an
bisa juga disebut Adzikru artinya : Mengingat
b.
Al-qur’an
bisa juga disebut Al furqon artinya : Pembeda
c.
Al-qur’an
bisa juga disebut Al kitab artinya : Tulisan
d.
Al-qur’an
bisa juga disebut Al Huda artinya : Petunjuk
Sebagai kitab Allah yang
terakhir Al-Quran mempunyai beberapa keistimewaan, antara lain sebagai berikut:
a)
Berlaku umum untuk seluruh umat manusia di manapun dan kapan
mereka berada sampai akhir zaman nanti.
b)
Ajaran Al-Quran mencakup seluruh aspek kehidupan umat manusia.
c)
Mendapat jaminan pemeliharaan dari Allah swt dari segala bentuk
penambahan, penguranga dan pemalsuan.
d) Allah swt menjadikan
Al-Quran mudah untuk dipaham, dihafal dan diamalkan.
e)
Al-Quran berfungsi sebagai nasikh, muhaimin dan mushaddiq tehadap
kitab-kitab suci sebelumnya.
f)
Al-Quran berfungsi sebagai mukjizat bagi Nabi Muhammad saw.
5. Fungsi Al-Quran terhadap
Kitab-Kitab Allah Sebelumnya
Dalam hubungannya dengan
kitab-kitab suci yang diturunkan Allah sebelumnya, maka Al-Quran berfungsi
sebagai:
a. Nasikh, baik lafazt maupun
hukum, terhadap kitab-kitab sebelumnya. Artinya semua kitab suci
terdahulu dinyatakan tidak lagi berlaku. Satu-satunya yang wajib diikuti
dan dilaksanakan petunjuknya hanyalah Al-Quran. Hal disebabkan dua hal
:pertama, karena kitab-kitab suci terdahulu itu tidak ada lagi yang utuh dan
asli seperti waktu baru di turunkan;kedua, karena kitab-kitab tersebut berlaku
untuk umat dan masa tertentu saja. Dalil yang paling kuat menunjukkan bahwa
Al-Quran adalah nasikh tehadap kitab-kitab suci sebelum adalah perintah
Allah swt terhadap Nabi Muhammad saw untuk memberlakukan seuruh Al-Quran
terhadap umat manusia termasuk para ahlul kitab.
b. Muhaimin atau batu ujian
terhadap kebenaran kitab-kitab yang sebelumnya. Artinya Al-Quran lah yang jadi
korektor terhadap perubahan yang terjadi pada kitab-kitab sebelumnya. Dengan
demikan Al-Quranlah satu-satunya yang dijadikan pegangan. Apa yang dibenarkan
dan ditetapkan oleh Al-Quran itu lah yang benar dan harus diikuti. Dan jika
terdapat perbedaan / pertentangan antara Al-Quran dengan isi
kitab-kitabsebelumnya maka Al-Quran lah yang benar dan harus diikuti.
c. Mushaddiq, mengutakan
kebenaran-kebenaran pada kitab-kitab Allah sebelumnya, seperti Taurat dan Injil
yang membawakan petunjuk Allah dan cahaya kebenaran.
6.
Perbedaan Iman Kepada Al-Qur’an dengan Iman Kepada Kitab-Kitab
Suci Lainnya
Seorang muslim wajib
mengimani semua kitab – kitab suci yang telah diturunkan oleh Allah swt kepada
para nabi dan Rasul-nya, baik yang disebutkan nama dan kepada siapa diturnkan
maupun yang tidak disebutkan. Allah berfirman :
“Wahai orang –orang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-nya serta kitab
yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat –
malaikat-nya, kitab – kitab-nya, Rasul – rasul-nya dan hari kemudian, maka
sesunggunya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”(An-Nisa’:136)
Akan tetapi tentu ada
perbedaan konsekuensi keimanan antara iman kepada Al-Qur’an dan iman kepada kitab
suci sebelumnya. Apabila terhadap kitab suci
sebelumnya seorang muslim hanyalah mempunyai kewajiban mengimani keberadaan dan
kebenarannya tanpa kewajiban mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan
kandungnya karena kitab – kitab suci tersebut berlaku untuk umat masa tertentu
yang telah berakhir dengan kedatangan kitab suci yang terakhir Al-qur’an.
Jika ada hal – hal yang sama yang masih berlaku dan diamalkan, itu hanyalah
semata- mata karena di perintahkan oleh Al-qur’an bukan karena ada pada kitab
suci sebelumnya. Sedangkan iman kepada Al-qur’an membawa konsekuensi yang lebih luas
seperti mempelajarinya mengamalkan dan mendakwahkannya serta membelanya dari
serangan musuh – musuh Islam.
Untuk lebih jelasnya
kewajiban seorang muslim terhadap Al-qur’an sebagai berikut:
a. Mengimani bahwa
Al-qur’an adalah kitab Allah yang terakhir yang berfungsi sebagai Nasikh,
Muhaimin dan Mushaddiq bagi kitab – kitab suci sebelumnya; mukjizat bagi
kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad SAW; Hudan bagi kehidupan umat manusia
sampai akhir zaman; dan fungsi – fungsi lainnya (Al-Maidah 5: 48; Al-Baqarah 2:
185).
b. Mempelajari Al-qur’an
baik cara membacanya (ilmu tajwid dan qira’an), makna dan taksirnya (iarjamah
dan tafsir Al-qur’an) maupun ilmu – ilmu lain yang berhubungan dengan Al-qur’an
seperti ulumul Qur’an, hadits, ushulul fiqhi, fiqh, dan lain – lain (Muhammad
47: 24, AT-Taubah 9: 122).Membaca Al-qur’an sebanyak dan sebaik mungkin
(Al-Muzammil 73: 4, 20).
c. Mengamalkan ajaran
Al-qur’an dalam seluruh kehidupannya, baik kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat,
bernegara maupun kehidupan Internasional. Baik aspek ekonomi, politik, hokum,
budaya, pendidikan maupun aspek hidup lainnya (Al-A’raf 7: 3, Al-Jatsiyah 45:
7-8, An-Nur 24: 51,m Al-Baqarah 2: 208).
d. Mengajarkan Al-qur’an
kepada orang lain sehingga mereka dapat membaca, memahami dan mengamalkannya
(Ali-Imran 3: 110, Ali-Imran 3: 104, An-Nahl 6: 125, Ali-Imran 3: 79, HR
Bukhari: sebaik-baik orang diantara kamu ialah mempelajari Al-qur’an dan
mengajarkannya.”).
7. Hikmah Beriman
Kepada Kitab-kitab Suci
a. Mempertebal keimanan kepada Allah swt. Karena banyak hal-hal
kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal
manusia, maka kitab-kitab Allah mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang
berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang nampak maupun yang gaib.
b. Memperkuat keyakinan seseorang kepada tugas
Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah swt. Maka akan
percaya terhadap kebenaran al-Quran dan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad
saw.
c. Menambah ilmu pengetahuan. Karena di dalam kitab-kitab Allah,
di samping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang
pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan
memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman.
d. Menanamkan sikap toleransi terhadap agama
lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab Allah maka umat Islam akan
selalu menghormati dan menghargai orang lain. Hal ini sesuai dengan apa yang
dijelaskan dalam al-Quran dan hadits.
B.
Pembahasan
Dalam Al- Quran di sebutkan bahwa
terdapat empat buah kitab allah, yaitu Taurat
yang diturunkan kepada Nabi Musa as, Zabur yang di turunkan kepada Nabi Daud as, Injil kepada Nabi Isa as, dan Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw. Kitab-kitab suci yang telah diturunkan kepada
para nabi itu merupakan wahyu dari Allah swt., bukan karangan manusia ataupun bukan
karangan bangsa Arab, bukan pula karangan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi
Wasallam., maka sesungguhnya Al-Quran itu adalah firman Allah, kalamullah, yang
menjadi mukjizat bagi orang yang membawanya. Oleh karena itu, kita harus
beriman kepada kitab-kitab Allah tersebut. Percaya kepada wahyu yang di turunkan Allah, berarti tidak hanya percaya
kepada al-quran, tetapi juga percaya kepada segala wahyu yang di turunkan allah
dalam semua masa, serta yang diturunkan kepada tiap-tiap umat. Kitab suci Allah SWT. yang harus
kita yakini dan kita ketahui, antara lain Kitab Taurat, Kitab Zabur, Kitab
Injil, Kitab Al-Qur'an.
Terdapat perbedaan konsekuensi keimanan antara
Iman kepada Al-Qur’an dan Iman kepada kitab suci sebelumnya. apabila terhadap kitab suci sebelumnya, yakni kitab taurat, kitab
zabur dan kitab injil, seorang muslim hanyalah mempunyai kewajiban mengimani
keberadaan dan kebenarannya tanpa kewajiban mempelajari, mengamalkan dan
mendakwahkan kandungannya karena kitab – kitab suci tersebut berlaku untuk umat
masa tertentu yang telah berakhir dengan kedatangan kitab suci yang terakhir,
yakni Al-qur’an. Jika ada hal – hal yang sama yang masih berlaku dan diamalkan,
itu hanyalah semata- mata karena di perintahkan oleh Al-qur’an bukan karena ada
pada kitab suci sebelumnya. Sedangkan Iman kepada Al-qur’an membawa konsekuensi
yang lebih luas seperti mempelajarinya, mengamalkan dan mendakwahkannya serta
membelanya dari serangan musuh – musuh Islam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
telaah teoritis yang telah penulis lakukan, terutama pembahasan pada bab II diperoleh
kesimpulan, bahwa terdapat empat buah kitab allah, yaitu Taurat yang diturunkan
kepada Nabi Musa as, Zabur yang di turunkan kepada Nabi Daud as, Injil kepada
Nabi Isa as, dan Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw. Kitab-kitab suci yang ada dari kitab
terdahulu yakni Kitab Taurat yang di turunkan kepada Nabi Musa, a.s., hingga
Kitab Al-Qur’an yang di turunkan kepada Nabi Muhammad saw. memuat tentang
beberapa hal, yakni:
Ø
Hukum I'tiqodiyah; hukum tentang keyakinan
Ø
Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq
Ø
Hukum 'Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan
Mengenai cara
mengimani kitab Al-Qur’an dengan kitab-kitab sebelum Al-Qur’an, memiliki perbedaan
dalam hal mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan ajarannya kepada umatnya.
Sebab masa berlaku kitab-kitab sebelum Al-Qur’an yakni kitab Taurat, kitab
Zabur dan kitab Injil telah berakhir dan muncul lah Al-Qur’an sebagai
penyempurnanya, maka kita sebagai umat muslim hanya wajib mengetahui
kitab-kitab sebelum Al-Qur’an saja bukan mempelajari, mengamalkan dan
mendakwahkan ajarannya.
B. Saran-saran
Bertolak dari kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut:
-
Diharapkan kepada para umat muslim mempelajari dan mengamalkan
isi kandungan dari Al-Qur’an tersebut.
-
Diharapkan kepada pendidik dan orang tua dapat menjadi
suri tauladan yang baik untuk anak-anaknya melalui kegiatan keagamaannya yang
positif.
- Sebaiknya orang tua memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang baik
dan serta pemahaman agama yang kuat agar anak tidak terjerat kedalam gaya hidup
yang salah.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.ibrahimz.net/kitab-kitab-allah-dan-rasul-yang-menerim.xhtml diakses 08 Maret 2013
http://nusantara3008.blogspot.com/2012/03/kitab-allah-swt.html diakses tanggal 07 Maret 2013
http://dakwahsyariah.blogspot.com/2011/06/al-quran-adalah-wahyu-dari-allah.html diakses tanggal 02 Maret 2013
No comments :
Post a Comment