A.
Pengertian Bimbingan Kelompok Menurut Para Ahli
1.
Menurut Prayitno ( 1995 : 62 ) menyatakan Bimbingan kelompok
berarti memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan
konseling. Bimbingan kelompok lebih merupakan suatu upaya bimbingan kepada
individu-individu melalui kelompok.
2.
Menurut W.S.Winkel dan M.M. Sri Hastuti. (2004:111). Bimbingan
kelompok dilakukan bilamana siswa yang dilayani lebih dari satu orang.
Bimbingan kelompok dapat terlaksana dengan berbagai cara, misalnya dibentuk
kelompok kecil dalam rangka layanan Konseling (konseling kelompok), dibentuk kelompok
diskusi, diberikan bimbingan karier kepada siswa-siswi yang tergabung dalam
satu kesatuan kelas di SMA. Dalam bimbingan kelompok merupakan sarana untuk
menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat
mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri.
Jadi dapat disimpulkan
kegiatan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan
konseling yang diberikan kepada sejumlah individu dalam bentuk kelompok dengan
memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas topik tertentu yang
dipimpin oleh pemimpin kelompok bertujuan menunjang pemahaman, pengembangan dan
pertimbangan pengambilan keputusan/ tindakan individu.
3.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2002 :48), bimbingan kelompok yaitu
layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama
memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu (terutama dari pembimbing/
konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu
maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
4.
Menurut Prof. Mungin (2005 : 17) menyatakan bimbingan kelompok
adalah suatu kegiatan kelompok di mana pimpinan kelompok menyediakan
informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih
sosial atau untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai
tujuan-tujuan bersama.
5.
Menurut Juntika (2003 : 31),bimbingan kelompok merupakan bantuan
terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok
dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahas
masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial.
B.
Pengertian Konseling Kelompok
1.
Menurut Prayitno (2004) layanan konseling kelompok pada dasarnya
adalah layanan konseling perorangan yang dilaksanakan didalam suasana kelompok.
Disana ada konselor dan ada klien, yaitu para anggota kelompok (yang jumlahnya
minimal dua orang). Disana terjadi hubungan konseling dalam suasana yang
diusahakan sama seperti dalam konseling perorangan yaitu hangat, permisif,
terbuka dan penuh keakraban. Dimana juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah
klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah (jika
perlu dengan menerapkan metode-metode khusus), kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.
2.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2003) konseling kelompok merupakan
konseling yang di selenggarakan dalam kelompok, dengan memanfaatkan dinamika
kelompok yang terjdi di dalam kelompok itu. Masalah-masalah yang dibahas
merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok itu, yang meliputi
berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan (bidang bimbingan
pribadi, sosial, belajar dan karir).
3.
Menurut Winkel (2007) konseling kelompok adalah suatu proses
antarpribadi yang dinamis, yang terpusat pada pemikiran dan perilaku yang
disadari.
4.
Menurut Gazda (1989) dalam Tatik Romlah (2001) konseling kelompok
adalah suatu proses antar pribadi yang dinamis yang memusatkan diri pada
pikiran dan perilaku yang sadar dan melibatkan fungsi-fungsi seperti sikap
permisif, orientasi pada kenyataan, katarsis, saling pengertian, saling
menerima dan membantu.
5.
Menurut Tatik Romlah (2001) konseling kelompok adalah upaya untuk
membantu individu agar dapat menjalani perkembangannya dengan lebih lancar,
upaya itu bersifat pencegahan serta perbaikan agar individu yang bersangkutan
dapat menjalani perkembangannya dengan lebih mudah.
Dari uraian-uraian yang
disampaikan beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwasannya konseling
kelompok merupakan salah satu layanan konseling yang di selenggarakan dalam
suasana kelompok yang memanfaatkan dinamika kelompok, serta terdapat hubungan
konseling yang hangat, terbuka, permisif dan penuh keakraban.hal ini merupakan
upaya individu untuk membantu individu agar dapat menjalani perkembangannya
dengan lebih lancar, upaya itu bersifat preventif dan perbaikan. Sebab, pada
konseling kelompok juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien,
penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah, kegiatan
evaluasi dan tindak lanjut.
C.
Kesalahpahaman mengenai Bimbingan
dan Konseling Kelompok
Berikut ini ada beberapa
kesalahpahaman (miskonsepsi) yang berkembang di masyarakat yang berpengetahuan
awam tentang bimbingan dan konseling. Diantaranya adalah:
1. Kerancuan antara “bimbingan kelompok” dengan “membimbing
kelompok”
Bimbingan kelompok sering diartikan
sebagai usahsa membimnbing kelompok klien(dalam hal ini siswa) agar kelompok
yang dibimbing menjadi lebih kokoh dan mandiri. Misalkan membimbing kelompok
belajar yang awalnya renggang dan bergantung pada kelompok lain dan
menjadikannya kelompok belajar yang lebih kokoh dan tidak terlalu bergantung
dengan kelompok belajar yang lain. Dari satu segi,memang sangat dibenarkan
bahwa di sekolah menang perlu diadakan atau dibentuk kelompok siswa yang kokoh
dan mandiri agar kelompok yang sengaja dibentuk itu,dapat dimanfaatkan untuk
tujuan-tujuan tertentu. Kelompok sains club,IT-club,language club,atau pun
social club,atau pun kelompok-kelompok lainnya,semuanya perlu dibentuk menjadi
lebih kuat agar masing-masing kelompok itiu dapat melaksanakan kegiatannya dan
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Guru pembimbing memang perlu andil
dalam membimbing kelompok agar menjadi yang terbaik. Namun,yang perlu dicatat
adalah bahwa kegiata membimbing kelompok seperti itu tidak dikategorikan ke
dalam “bimbingan kelompok” sebagai salah satu layanan bimbingn dan konseling.
“membimbing suatu kelompok” atau “bimbingan suatu kelompok” tidak sama dengan
“bimbingan kelompok”. Membimbing kelompok berarti “membesarkan kelompok”.
Sedangkan “bimbingan kelompok” sama arti nya dengan memanfaatkan potensi dan
dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan dari layanan bimbingan
dan konseling. Bimbingan kelompok lebih merupakan usaha bimbingan yang diberikan
kepada individu melalui kelompok-kelompok.
2. Bimbingan kelompok disamakan saja
kegiatan kelompok.
“bimbingan kelompok” sering juga
diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dalam,oleh dan untuk kelompok
yang bersangkutan. Kegiatan IT-club misalnya,adalah benar bahwa IT-club
dilakukan bersama oleh sekelompok orang;banyak unsure kebersamaan yang ada pada
kegiatan IT-club tersebut. Dari segi tujuannya,juga benar bahwa kegiatan
IT-club dapat memberikan dampak positif bagi para anggotanya(yaitu dapat meningkatkan
kemampuan menggunakan tehnologi terapan yang paling terbaru).
Namun demikian,kegiatan IT-club
belum dapat dikategorikan sebagai bimbingan atau konseling kelompok apabila dinamika
kelompok yang terkandung dalam kegiatan IT-club tidak ditumbulkan dengan
sengaja dalam dan dikendalikan cermat oleh pemimpin kelompok yang yang berperan
sebagai pemimpin untuk kepentingan orang-orang yang menjadi peserta kegiatan
itu.
3. Bimbingan kelompok disamakan saja
dengan diskusi.
Kegiatan diskusi dianggap sebagai
bimbingan kelompok. Memang benar kegiatan diskusi adalah kegiatan kelompok dan
tujuan diskusi adalah memecahkan suatu masalah tertentu dan dibenarkan juga
bahwa dalam diskusi para pesertanya berkemungkinan lebih pandai
berargumentasi,berani mengemukan pendapat,dan lain sebagainya. Akan
tetapi,dalam forum diskusi bebas,sering kali suasana berkembang menjadi panas
saling mementingkan ego masing-masing. Kegiatan diskusi pun tidak selalu
menjadi atau tidak dengan sendirinya menjadi kegiatan bimbingan kelompok.
Hal-hal seperti itulah yang justru
bertentangan dengan tujuan bimbinga dan konseling,dan hal itu tidak mungkin
terjadi dalam suatu kegiatan bimbingan kelompok atau konseling kelompok yang
dikelola dengan baik.
4. Bimbingan kelompok membahas masalah
yang sama?
Bimbingan kelompok sering kali
dianggap sebagai kegiatan bimbingan yang diberikan kepada sekelompok siswa yang
mengalami masalah yang sama. Pada hal perlu diingat,dalam konteks bimbingan dan
konseling,setiap masalah adalah unik. Dan oleh karena itu juga,setiap masalah
harus didekati dari sudut keunikannya. Menganggap semua masalah yang dialami
individu adalah sama,sudah pasti tidak selaras dengan orientasi keunikan
individual dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
Satu hal mendasar yang perlu
dipertanyakan adalah,sampai seberapa jauhkah dinamika kelompok di kembankan dan
di kendalikan dalam suatu kegiatan-kegiatan tertentu. Misalkan mengenai
penerangan tentang akibat adanya pergaulan bebas pada remaja-remaja masa
kini,upaya pengurangan kegiatan mencontek,dan latihan mengerjakan soal-soal.
Namun apabila dinamika kelompok yang
dikembangkan kurang tepat,maka boleh jadi kegiatan-kegiatan tersebut tidak ada
bedanya dengan kegiatan pengajaran atau latihan,dan bahkan lebih tepat nya
disebut dengan layanan informasi.
5. Bimbingan kelompok di fokuskan pada
pemberian informasi.
Bimbingan kelompok,sering kali
difokuskan pada pemberian layanan informasi kepada sekelompok
individu/klien/siswa. Lebih parahnya lagi,pandangan semacam ini banyak dianut
oleh orang yang tidak begitu awam dengan bimbingan konseling.
Statement (anggapan) hampir sama
dengan kesalahpahaman yang keempat tadi,yang tidak mempersoalkan pengembangan
dan pengendalian dinamika kelompok dalam kelompok-kelompok tertentu,dan yang
terbentuk hanyalah wadah pemberian layanan informasi.
D.
Tujuan
Bimbingan dan Konseling Kelompok
Tujuan Bimbingan Kelompok
-
Tujuan
Umum
Secara umum layanan bimbingan
kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya
kemampuan berkomunikasi perserta layanan (siswa).
-
Tujuan
Khusus
Secara lebih khusus layanan
bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran,
persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih
efektif, yaitu peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non
verbal para siswa.
Menurut Prayitno (1995 : 70) tujuan
yang ingin dicapai dalam bimbingan kelompok yaitu penguasaan informasi untuk
tujuan yang lebih luas, pengembangan pribadi, dan pembahasan masalah atau
topik-topik umum secara luas dan mendalam yang bermanfaat bagi para anggota
kelompok
Menurut Mungin Eddy Wibowo,
(2005:17).Tujuan bimbingan kelompok adalah untuk memberi informasi dan data
untuk mempermudah pembuatan keputusan dan tingkah laku.
Tujuan Konseling Kelompok
1.
Menurut
Dewa Ketut Sukardi, (2002:49).Tujuan konseling kelompok meliputi:
-
Melatih
anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak
-
Melatih
anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya
-
Dapat
mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok
-
Mengentaskan
permasalahan – permasalahan kelompok.
2.
Menurut
Prayitno, (1997:80). Konseling kelompok memungkinkan siswa memperoleh
kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui
dinamika kelompok.
3.
Menurut
Mungin Eddy Wibowo, (2005:20). Tujuan yang ingin dicapai dalam konseling
kelompok, yaitu pengembangan pribadi, pembahasan dan pemecahan masalah pribadi
yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok, agar terhindar dari masalah
dan masalah terselesaikan dengan cepat melalui bantuan anggota kelompok yang
lain.
E.
Perbedaan Antara Konseling Kelompok
dengan konseling Individual
(Menurut G.M. Gazda, 1970 dalam
Sukirman, 1987)
Aspek
|
Teknik
Konseling Kelompok
|
Teknik
Konseling Individual
|
Hubungan
antara pribadi
|
Terjadi antara konseli dengan
konselor dan antar sesama konseli sendiri
|
Terjadi antar konseli dengan
konselor saja
|
Tanggung
jawab klien
|
Konseli bertanggung jawab atas
tingkah lakunya sendiri dan sesama konseli (membantu)
|
Konseli lebih banyak tergantung
pada konselor
|
Pusat perhatian
|
Konseli lebih memusatkan perhatian
pada hal-hal yang terjadi di dalam kelompok
|
Konseli lebih terpusat pada hal-hal
yang terjadi diluar kelompok
|
Reality
testing
|
Memberi kesempatan pada konseli
untuk mengadakan reality testing terhadap masalah-masalah mereka maupun
perubahan tingkah laku yang ingin dicobanya
|
Kemungkinan untuk mengadakan
reality testing hanya terbatas pada konselor
|
Insight
|
Perubahan tingkah laku sering
tanpa disertai “insight”
|
Diperlukan “insight” sebelum
mengadakan perubahan tingkah laku dalam situasi yang nyata
|
Suasana dalam situasi
kelompok
|
Adanya suasana permissiveness,
acceptance, support dan tekanan dari bantuan kelompok sehingga mempermudah
konseli untuk mendiskusikan masalah yang dirasakan sukar baginya.
|
Suasana yang tidak memberikan
kemudahan secara penuh untuk mendiskusikan masalah
|
Jumlah konseli yang di dapat
|
Memungkinkan seorang konselor
membantu lebih banyak klien dalam satu waktu
|
Satu waktu hanya dapat membantu
satu konseli
|
Thank's Infonya Bray .. !!!
ReplyDeletewww.bisnistiket.co.id
terima kasih infonya ya ,.... bagus sekali
ReplyDeleteterima kasih infonya ya ,.... bagus sekali
ReplyDeletesayangY tidak ada dilengkapi daftar pustaka
ReplyDeleteTidak ada daftar pustaka nya :-(
ReplyDelete