Penggunaan teknik dalam kegiatan bimbingan kelompok
mempunyai banyak fungsi selain dapat lebih memfokuskan kegaiatan bimbingan
kelompok terhadap tujuan yang ingin dicapai tetapi juga dapat membuat suasana
yang terbangun dalam kegiatan bimbingan kelompok agar lebih bergairah dan tidak
cepat membuat siswa jenuh mengikutinya, seperti yang dikemukakan oleh Tatiek
Romlah (2001: 86) “Bahwa teknik bukan merupakan tujuan tetapi sebagai alat
untuk mencapai tujuan. Beberapa teknik yang biasa digunakan
dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yaitu, antara lain :
1.
Teknik pemberian informasi (expository)
Teknik pemberian informasi disebut juga dengan metode ceramah, yaitu
pemberian penjelasan oleh seorang pembicara kepada sekelompok pendengar.
Pelaksanaan teknik pemberian informasi mencakup tiga hal, yaitu : perencanaan,
pelaksanaan, penilaian. Keuntungan teknik pemberian informasi antara lain
adalah : (a) dapat melayani banyak orang, (b) tidak membutuhkan banyak waktu
sehingga efisien, (c) tidak terlalu banyak memerlukan fasilitas, (d) mudah
dilaksanakan disebanding dengan teknik lain. Sedangkan kelemahannya adalah
antara lain : (1) sering dilaksanakan secara menolog, (2) individu yang
mendengarkan kurang aktif, (3) memerlukan ketrampilan berbicara, supaya
penejelasan menjadi menarik.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, pada waktu memberikan
informasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
a) Sebelum memilih teknik pemberian informasi, perlu
dipertimbangkan apakah cara tersebut merupakan cara yang paling tepat untuk
memenuhi kebutuhan individu yang dibimbing.
b) Mempersiapkan bahan informasi dengan sebaik-baiknya.
c) Usahakan untuk menyiapkan bahan yang dapat dipelajari
sendiri oleh pendengar atau siswa.
d) Usahakan berbagai variasi penyampaian agar pendengar
menjadi lebih aktif .
e) Gunakan alat bantu yang dapat memperjelas pengertian
pendengar terhadap layanan yang disampaikan.
2.
Diskusi kelompok
Diskusi kelompok adalah percakapan yang telah
direncanakan antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk memecahkan
masalah atau untuk memperjelas suatu persoalan. Dinkmeyer dan Munro dalam
Romlah (2001: 89) menyebutkan tiga macam tujuan diskusi kelompok yaitu : (1)
untuk mengembangkan terhadap diri sendiri, (2) untuk mengembangkan kesadaran
tentang diri, (3) untuk mengembangkan pandangan baru mengenai hubungan antar
manusia.
3.
Teknik pemecahan masalah (problem solving)
Teknik pemecahan masalah mengajarkan pada individu
bagaimana pemecahan masalah secara sistematis. Langkah-langkah pemecahan
masalah secara sistematis adalah :
a) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
b) Mencari sumber dan memperkirakan sebab-sebab masalah
c) Mencari alternatif pemecahan masalah
d) Menguji masing-masing alternative
e) Memilih dan melaksanakan alternatif yang paling
menguntungkan
f) Mengadakan penilaian terhadap hasil yang dicapai
4.
Permainan peranan (role playing)
Bennett dalam Tatiek Romlah (2001: 99) mengemukakan :
bahwa permainan peranan adalah suatau alat belajar yang mengambarkan
ketrampilan-ketrampilan dan pengertianpengertian mengenai hubungan antar
manusia dengan jalan memerankan situasi-situasi yang paralel denga yang terjadi
dalam kehidupan yang sebenarnya. Didalamnya Bennett menyebutkan ada dua macam
permainan peranan, yaitu sosiodrama adalah permainan peranan yang ditujukan
untuk memecahkan masalah sosial yang timbul dalam hubungan antar manusia.
Sedangkan kedua adalah psikodrama adalah permainan yang dimaksudkan agar
individu yang bersangkutan dapat memperoleh pengertian yang lebih baik tentang
dirinya, dapat menemukan konsep dirinya, menyatakan kebutuhan-kebutuhannya, dan
menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya.
5.
Permainan simulasi (simulation games)
Menurut Adams dalam Romlah (2001: 109) menyatakan
bahwa permainam simulasi adalah permainan yang dimaksudkan untuk merefleksikan
situasi- situasi yang terdapat dalam kehidupan sebenarnya. Permainan simulasi
dapat dikatakan merupakan permainan peranan dan teknik diskusi.
6.
Home room
Home
room yaitu suatu program kegiatan yang
dilakukan dengan tujuan agar guru dapat mengenal murid-muridnya lebih baik,
sehingga dapat membantunya secara efisien. Kegiatan ini dilakukan dalam kelas
dalam bentuk pertemuan antara guru dengan murid diluar jam-jam pelajaran untuk
membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu.
Dalam program home room ini
hendaknya diciptakan suatu situasi yang bebas dan menyenangkan, sehingga
murid-murid dapat mengutarakan perasaannya seperti dirumah.
Dalam kesempatan ini diadakan tanya
jawab, menampung pendapat, merencanakan suatu kegiatan, dan sebagainya.
7.
Karyawisata/ field trip
Kegiatan rekreasi yang dikemas denga
metode mengajar untuk bimbingan kelompok dengan tujuan siswa dapat memperoleh
penyesuaian dalam kelompok untuk dapat kerjasama dan penuh tanggungjawab. Metode
karyawisata berguna bagi siswa untuk membantu mereka memahami kehidupan ril
dalam lingkungan beserta segala masalahnya . Misalnya, siswa diajak ke museum,
kantor, percetakan, bank, pengadilan, atau ke suatu tempat yang mengandung
nilai sejarah/kebudayaan tertentu.
Artikel diatas menyebutkan ada tujuh teknik-teknik dalam bimbingan kelompok yaitu:
ReplyDelete1. Teknik pemberian informasi
2. Diskusi kelompok
3. Teknik pemecahan masalah
4. Permainan peran
5. Permainan simulasi
6. Home room
7. Karya wisata.
Menurut pendapat saya seorang konselor setelah mengetahui berbagai teknik-teknik dalam bimbingan kelompok, maka konselor dapat mendesaian kegiatan bimbingan kelompok sehingga dalam kegiatan bimbingan kelompok konseli merasa lebih nyaman dan tertarik mengikuti layanan bimbingan kelompok serta dapat mewujudkan tujuan yang ingin dicapai pada proses layanan bimbingan kelompok itu.
Selain itu, untuk melakukan layanan bimbingan kelompok yang perlu pula konselor perhatikan untuk menggunakan teknik-teknik bimbingan kelompok yang telah dipaparkan diatas. Konselor harus menghubungkan permasalahan yang akan dibahas atau permasalahan yang akan diselesaikan pada layanan bimbingan kelompok dengan teknik bimbingan kelompok yang akan digunakan apakah baik, ataukah sesuai, sehingga apa yang diharapkan dan tujuan yang diinginkan itu dapat tercapai setelah proses layanan bimbingan kelompok. Karena jangan sampai teknik yang diterapkan itu tidak sesuai dengan topik permasalahan yang akan dibahas dan yang akan diselesaikan, sehingga tujuan yang ingin dicapai itu sulit tercapai.
Selain itu, menurut pendapat saya berdasarkan dari ketujuh teknik-teknik bimbingan kelompok itu, ada beberapa teknik yang paling penting dari ketujuh teknik bimbingan dan kelompok yang dapat diterapkan dalam layanan bimbingan kelompok yaitu:
1. Teknik pemberian informasi.
Dalam teknik ini konselor dapat memasukkan nilai-nilai ke BK- an, agar konseli sadar terhadap permasalahan yang dialami dan diharapkan ada perubahan tingkah laku dari konseli setelah menerima informasi, kemudian dengan teknik pemberian informasi ini konseli mendapatkan pengetahuan yang baru atau paling tidak konseli dapat mengingat kembali apa yang telah ia ketahui sehingga konseli dapat lebih memahami informasi yang telah dilakukan oleh konselor.
2. Teknik Pemacahan masalah
Teknik penting karena salah satu tujuan dilakukannya layanan bimbingan kelompok adalah membantu konseli untuk dapat mengetahui bagaimana cara menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
3. Permainan Peran
Teknik ini penting karena dalan teknik ini konseli terlibat langsung dan merasakan apa yang diperankan sehingga dia dapat membandingkan atau mengetahui peranan sesungguhnya di dunia sebenarnya. Dan dengan teknik ini pula konseli dapat lebih memahami cara untuk mengatasi atau menyelesaikan maslahnya.
4. Permainan simulasi
Teknik ini penting karena dalam teknik itu konseli pula dapat merasakan keadaan yang sebenarnya sehingga dapat lebih memahami cara untuk mengatasi atau menyelesaikan masalahnya.